Featured Post

Hariku Bersama Prelo

Hariku Bersama Prelo
Hariku Bersama Prelo-Ramadhan kali ini aku sangat senang sekali sebab keponakanku yang jauh-jauh datang dari batam ikut puasa ramadhan di rumahku.

Keponakanku itu baru berumur 10 tahun namun pinternya luar biasa dan selalu bikin gemes dialah Prelo keponakan yang paling aku sayang.

Ramadhan memang selalu menjadi berkah buat siapa saja tak terkecuali keluarga besarku sebab dengan ramadhan kami semua bisa berkumpul di rumah besar maksudnya rumah awal kami lahir semua.
Nah kali ini saya mau menshare awal mula diperintahkannya ramadhan dan berikut selengkapnya.

Kewajiban puasa ramadhan telah ada di dalam syariat umat-umat sebelum umat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam sebagaimana jelas di dalam ayat: Kewajiban puasa ramadhan telah ada di dalam syariat umat-umat sebelum umat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam sebagaimana jelas di dalam ayat:
  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang orang sebelum kalian agar kalian bertakwa QS.Al-Baqoroh 183.

Sebagian salaf mengatakan bahwa yang dimaksud dengan orang-orang sebelum kita adalah orang nashrani sebagian lain mengatakan bahwa yang dimaksud adalah ahlul kitab sebagian yang lain mengatakan bahwa mereka adalah semua manusia sebelum kita mereka dahulu berpuasa Ramadhan penuh.Lihat atsar-atsar mereka di dalam Tafsir Ath-Thabary ketika menafsirkan ayat yang mulia ini Hariku Bersama Prelo.

Kemudian Ath-Thabary menguatkan bahwa pendapat yang paling dekat adalah yang mengatakan bahwa mereka adalah ahlul kitab dan beliau mengatakan bahwa syariat puasa satu bulan penuh di bulan Ramadhan adalah ajaran Nabi Ibrahim yang Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan ummatnya diperintahkan untuk mengikutinya.

Adapun kewajiban puasa Ramadhan bagi ummat Nabi Muhammad shollallohu alaihi wasallam maka datang melalui 2 tahapan yaitu:

A. Takhyiir atau Pilihan.
Puasa Ramadhan saat pertama kali diwajibkan seorang muslim yang mampu berpuasa diberi 2 pilihan berpuasa atau memberi makan satu orang miskin akan tetapi puasa lebih diutamakan dan dianjurkan.Berdasarkan firman Allah ta aalaa yang berbunyi:

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ  أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya: Hai orang orang yang beriman diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.Yaitu dalam beberapa hari yang tertentu.Maka barangsiapa diantara kalian ada yang sakit atau dalam perjalanan lalu dia berbuka.Maka wajiblah baginya berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari hari yang lain.Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya jika mereka tidak berpuasa membayar fidyah yaitu memberi makan seorang miskin.

Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan maka itulah yang lebih baik baginya dan berpuasa lebih baik bagimu jika kalian mengetahui QS.Al-Baqoroh 183-184.
Salamah bin Akwa berkata:
كُنَّا فِى رَمَضَانَ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- مَنْ شَاءَ صَامَ وَمَنْ شَاءَ أَفْطَرَ فَافْتَدَى بِطَعَامِ مِسْكِينٍ حَتَّى أُنْزِلَتْ هَذِهِ الآيَةُ (فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْه)
Dahulu kami ketika di bulan Ramadhan pada zaman Rasulullah shallallahu alaihiwasallam barangsiapa yang ingin berpuasa maka boleh berpuasa dan barangsiapa yang ingin berbuka maka dia memberi makan seorang miskin hingga turun ayat Allah yang artinya:Barangsiapa yang mendapati bulan ramadhan maka dia wajib berpuasa HR.Bukhari 4507 Muslim 1145.

B. Ilzaam atau Pengharusan.
Dalam fase ini maka seorang muslim yang terpenuhi syarat wajib puasa harus berpuasa dan tidak ada pilihan lain Allah ta aalaa berfirman (فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْه) Artinya: Barangsiapa yang mendapati bulan ramadhan maka dia wajib berpuasa. Pada awalnya orang yang tidur sebelum makan berbuka puasa atau sudah menunaikan shalat isya maka dia tidak boleh makan minum dan berjima hingga hari berikutnya.

Kemudian Allah ta'alaa memberikan keringanan dan membolehkan makan minum dan mendatangi istri pada malam hari penuh di bulan Ramadhan. Allah ta aalaa berfirman:
أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَائِكُمْ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ فَالْآَنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ [البقرة/
Artinya: Dihalalkan bagi kalian pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri-istri kamu Mereka itu adalah pakaian bagi kalian dan kalian pun adalah pakaian bagi mereka Allah mengetahui bahwasanya kalian mengkhianati diri kalian sendiri yaitu tidak dapat menahan nafsu kalian karena itu Allah mengampuni kalian dan memberi maaf kepada kalian.

Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untuk kalian dan makan minumlah hingga terang bagi kalian benang putih dari benang hitam yaitu fajar.Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam QS.Al-Baqoroh 187.

Demikianlah puasa diwajibkan terakhir kali dan tetap demikian hingga hari kiamat.Lihat keterangan Ibnul Qoyyim dalam Zaadul Ma'aad 2-30.

Kapan Puasa Ramadhan Diwajibkan.
Imam Ibnul Qoyyim rahimahulloh mengatakan:Tatkala menundukkan jiwa dari perkara yang disenangi termasuk perkara yang sulit dan berat maka kewajiban puasa Ramadhan tertunda hingga setengah perjalanan Islam setelah hijrah.Ketika jiwa manusia sudah mapan dalam masalah tauhid sholat dan perintah-perintah dalam al-Qur an maka kewajiban puasa Ramadhan mulai diberlakukan secara bertahap.Kewajiban puasa Ramadhan jatuh pada tahun kedua hijriah tatkala Rasulullah shollallohu alaihi wasallam wafat beliau sudah mengalami sembilan kali puasa Ramadhan Zaadul Ma'ad 2-29..

Demikianlah Hariku Bersama Prelo.
Source: Kementrian Agama Republik Indonesia.
DONASI VIA PAYPAL Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain https://apaitu10.blogspot.com/. Terima kasih.
Postingan Lebih Baru Postingan Lebih Baru Postingan Lama Postingan Lama

Postingan lainnya

Komentar

Posting Komentar